Friday, 20 March 2020

Kunci Tanggapan Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 87, 88, 89, 90, 93, 94

Kunci Jawaban Buku Siswa Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 87, 88, 89, 90, 93, 94 - Pembelajaran Kelas 4 Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Subtema 2 Keunikan Daerah Tempat Tinggalku dalam pembelajaran 3 ini terdiri dari mata pelajaran PKN, B.Indonesia dan IPS.

ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 87, 88, 89, 90, 93, 94

Buku Siswa Kelas 4 SD Tema 8 Subtema 2 ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan rujukan dalam mencar ilmu  untuk adik-adik semua. Baiklah eksklusif saja kita simak bersama alternatif balasan tematik Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 87-94

Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 3 Halaman 87-94

Pembelajaran 3

Hari itu, Dayu dan teman-teman berdiskusi mengenai aneka macam pekerjaan sesuai lingkungan tempat tinggalnya. Mereka juga berdiskusi mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Dayu bercerita bahwa beliau dan ayahnya pernah berbincang dengan seorang bapak yang pekerjaannya menjadi badut. Bapak itu berjulukan Pak Andi. Pak Andi bekerja di sebuah mal dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Pagi hari, Pak Andi menjadi badut di sebuah taman bermain yang letaknya tidak jauh dari mal. Sampai kesudahannya , pembicaraan Dayu , Ayah Dayu , dan Pak Andi berlan jut dengan bertukar alamat. Ternyata, tempat tinggal Pak Andi tidak jauh dari mal yang Dayu kunjungi.

Ayo Mengamati
Amatilah gambar-gambar di bawah.

ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 87, 88, 89, 90, 93, 94

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 87, 88

Ingatkah kalian kegiatan ekonomi? Kegiatan ekonomi terdiri atas produksi, distribusi, dan konsumsi. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah yang dimaksud produksi dan produsen?
2. Apakah yang dimaksud distribusi dan distributor?
3. Apakah yang dimaksud konsumsi dan konsumen?
4. Apa kegiatan penduduk pada gambar rubik “Ayo Mengamati” ?
5. Dalam memproduksi buku, seorang produsen melibatkan banyak pekerja. Di antaranya ada penulis buku, ada yang menata isi buku, ada yang menggambar isi buku, ada yang mencetak, ada yang menjilid, ada yang menata buku dalam kardus, ada sopir yang mengantar ke toko-toko buku, dan lain sebagainya. Nah, pilih salah satu di antara pekerja yang ada pada produksi buku. Kemudian, cari tahu syarat menjadi pekerja sesuai pilihanmu dan tuliskan di tempat berikut.

Alternatif Jawaban :
1. Produksiadalah kegiatan menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan produsen yaitu pelaku kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa.

2. Distribusiadalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut didistribusikan dari produsen kepada konsumen. Distributor yaitu pelaku kegiatan
ekonomi yang menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

3. Konsumsiadalah kegiatan memakai barang dan jasa. Konsumen yaitu pelaku kegiatan ekonomi yang memakai barang atau jasa yang dihasilkan produsen.

4. Pada gambar tersebut terdapat tiga pelaku kegiatan ekonomi, yaitu produsen, distributor, dan konsumen. Ketiga pelaku kegiatan ekonomi tersebut saling berkaitan. Pengusaha memproduksi barang berupa buku. Agar buku tersebut hingga ke tangan konsumen (pelajar), buku tersebut didistribusikan ke toko-toko buku. Toko buku bertindak sebagai penjual buku. Dengan demikian, pelajar sebagai konsumen sanggup membeli buku di toko buku dan menggunakannya untuk belajar.

5. Jawaban sesuai jenis pekerjaan yang dipilih siswa. Setiap siswa sanggup mempunyai balasan yang berbeda.

Buku merupakan sumber ilmu. Sebagai pelajar tentu kau sangat membutuhkan buku untuk membuka cakrawala. Berbicara mengenai pelajar, tahukah kau kota yang menerima julukan Kota Pelajar? Kota dengan julukan Kota Pelajar yaitu Yogyakarta.

Kota Yogyakarta mempunyai banyak keunikan. Pada Pembelajaran 2 kau sudah mengetahui keunikan Yogyakarta di antaranya dilihat dari tempat wisata, transportasi, dan moral istiadat berupa upacara adat. Tidak hanya itu, kota Yogyakarta juga mempunyai keunikan di bidang pendidikan. Banyak sekolah dari tingkat dasar hingga sekolah tinggi tinggi di Kota Yogyakarta. Oleh alasannya itu, banyak orang dari kawasan lain bahkan dari mancanegara tiba ke Yogyakarta untuk belajar. Tahukah kau sekolah tinggi tinggi di Yogyakarta yang sangat terkenal? Perguruan tinggi itu yaitu Universitas Gadjah Mada yang disingkat UGM. Selain UGM, masih banyak lagi sekolah tinggi tinggi di Yogyakarta ibarat Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Karena banyak sekolah tinggi tinggi di Yogyakarta, banyak orang yang bekerja sebagai dosen atau guru.

Bagaimanakah karakteristik pelajar di kota Yogyakarta? Saat ini kawasan Yogyakarta sudah dihuni banyak suku bangsa di Indonesia ibarat suku Jawa, Sunda, Batak, serta etnis TiongHoa. Oleh alasannya itu, karakteristik pelajar yang ada di Yogyakarta beragam. Di sekolah, setiap pelajar harus sanggup menghormati keragaman karakteristik di antaranya mau berteman dengan anak dari kawasan lain tanpa memandang agama maupun sukunya. Begitu juga ketika di lingkungan tempat tinggal, para pelajar dari aneka macam kawasan yang tinggal di satu lingkungan harus hidup rukun. Manusia harus hidup rukun di tengahtengah perbedaan. Perbedaan yaitu karunia Tuhan. Perbedaan merupakan sarana untuk saling mengenal. Sebagai contoh, pada ketika di lingkungan tempat tinggal mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan, para pelajar dari aneka macam kawasan pun ikut serta dalam bekerja bakti.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 89, 90

Ayo Mengamati
Amatilah gambar berikut!

ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 87, 88, 89, 90, 93, 94

Apakah gambar di atas mengatakan keragaman karakteristik? Apa yang sedang dilakukan bawah umur pada gambar di atas? Tuliskan pendapatmu pada tempat di bawah.

Alternatif Jawaban :
Iya, pada gambar diatas terdapat gambar bawah umur sedang bermusyawarah dan saling  menghormati ketika berbeda pendapat.

Kamu di sekolah mempunyai banyak sahabat dengan keragamannya. Ada sahabat dengan ciri fisik berbeda-beda. Ada sahabat berbeda agama. Ada juga sahabat dengan asal kawasan tempat tempat tinggal berbeda. Bagaimana kau menyikapi keragaman karakteristik di sekolahmu? Tuliskan dalam kolom berikut.

Alternatif Jawaban :
Bersikap toleransi dan tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya

Daerah tempat tinggal penduduk Yogyakarta beragam. Ada kawasan dataran tinggi, dataran rendah, pesisir, kota, dan desa. Di Yogyakarta juga banyak dijumpai sungai, di antaranya Sungai Opak, Sungai Code, Sungai Kuning, Sungai Progo, dan Sungai Gajah Wong.

Salah satu sungai diYogyakarta yang mempunyai dongeng legenda yaitu Sungai  Gajah Wong. Penduduk Yogyakarta sering menyebut sungai dengan kali. Kali Gajah Wong yaitu sebuah kali yang terletak di tengah-tengah kota Kecamatan Kotagede. Panjang kali ini tidak lebih dari 20 kilometer. Pada kurun ke-17, kali ini merupakan kali yang kecil. Masyarakat di kawasan tersebut menyebutnya dengan kalen, yang artinya kali kecil. Dan kebetulan airnyapunhanya gemercik mengalir sedikit sekali.

ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 87, 88, 89, 90, 93, 94


Berikut dongeng mengenai Kali Gajah Wong.

Kali Gajah Wong
Hari itu, Ki Sapa Wira bersiul riang. Seperti biasa, ia akan memandikan gajah milik junjungannya, Sultan Agung, raja Kerajaan Mataram. Dengan hati-hati, Ki Sapa Wira menuntun gajah yang dinamai Kyai Dwipangga itu.

Mereka berjalan ke sungai yang terletak di bersahabat Keraton Mataram. Mulailah ia memandikan gajah yang berasal dari negeri Siam itu.

“Nah, kini kau sudah bersih. Rambutmu sudah mengilap, kini ayo kembali ke kandangmu,” kata Ki Sapa Wira kepada Kyai Dwipangga. Ki Sapa Wira memang memperlakukan Kyai Dwipangga ibarat anaknya sendiri. Tak heran, Kyai Dwipangga amat patuh padanya.

Suatu hari, Ki Sapa Wira tak sanggup memandikan Kyai Dwipangga. Ada benjol besar di ketiaknya, rasanya ngilu sekali. Badannya juga demam alasannya benjol itu. Ia meminta tolong pada adik iparnya, Ki Kerti Pejok, untuk menggantikan memandikan Kyai Dwipangga. “Kerti, tolong saya ya. Aku benar-benar tak sanggup bekerja hari ini,” kata Ki Sapa Wira.

“Tenang Kang, saya niscaya akan membantumu. Tapi tolong beritahu, bagaimana caranya agar gajah itu berdasarkan padaku? Aku takut bila nanti ia murka dan menyerangku,” jawab Ki Kerti Pejok.

Asal-usul nama Kali Gajah Wong Cerita Rakyat Yogyakarta “Biasanya kalau ia mulai gelisah, pantatnya saya tepuk-tepuk, kemudian saya tarik ekornya. Nanti ia akan kembali hening dan berendam sendiri di sungai. Kau tinggal memandikannya,” terang Ki Sapa Wira. Ki Kerti Pejok mengangguk-angguk tanda mengerti. Ia kemudian berangkat ke sungai untuk memandikan Kyai Dwipangga.

Sepanjang perjalanan Ki Kerti Pejok mengajak Kyai Dwipangga mengobrol. Ia juga membawa buah-buahan sebagai bekal dalam perjalanan. “Gajah gendut, kau mau makan kelapa?” tanyanya sambil melemparkan sebutir kelapa pada Kyai Dwipangga. Kyai Dwipangga menangkap kelapa itu dengan belalainya. Dengan gampang ia memecah kelapa itu dan memakannya.

“Sekarang kau sudah kenyang, kan? Ayo jalan lagi,” kata Ki Kerti Pejok sambil memukul pantat Kyai Dwipangga.

Sesampainya di sungai, Ki Kerti Pejok melakukan tugasnya dengan mudah. Digosoknya seluruh bab badan Kyai Dwipangga hingga higienis dan berkilap. Setelah itu mereka pulang ke keraton Mataram. “Kang, hari ini saya sudah melakukan tugasku dengan baik. Apa besok Kakang masih memerlukan bantuanku?” tanya Ki Kerti Pejok pada Ki Sapa Wira.

“Jika kau tak keberatan, maukah kau memandikannya sekali lagi? Aku masih demam, sedangkan gajah itu harus dimandikan setiap hari,” jawab Ki Sapa Wira.

“Baik Kang, saya tidak keberatan. Toh gajah itu sangat penurut. Jadi, saya tak kesulitan saatmemandikannya,” kata Ki Kerti Pejok.

“Terima kasih Kerti, lusa saya niscaya sudah sembuh. Kau akan bebas dari kiprah ini,” kata Ki Sapa Wira.

Keesokan harinya, Ki Kerti Pejok menjemput Kyai Dwipangga. Pagi itu hujan turun rintik-rintik, tapi tampaknya tak akan bertambah deras. Di sungai Ki Kerti Pejok bimbang alasannya dilihatnya air sungai sedang surut.

“Wah, airnya dangkal sekali. Mana sanggup gajah ini berendam? Aku sendiri saja tak bisa, apalagi gajah yang besar?” pikirnya dalam hati.

“Gajah gendut, kita cari sungai yang lain saja. Sungai ini dangkal, kau tak akan sanggup berendam di sini.”

Ki Kerti Pejok menuntun Kyai Dwipangga ke hilir sungai. Di situ air tampak tinggi dan aliran juga cukup deras. “Nah, di sini tampaknya lebih asyik. Ayo, sana masuk, berendamlah. Aku akan menggosok punggungmu dengan daun kelapa ini,” kata Ki Kerti Pejok sambil memukul pantat Kyai Dwipangga. Sambil memandikan Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok berpikir dalam hati.

“Sebaiknya saya beritahu Kakang untuk memandikan gajahnya di sini. Disini airnya lebih dalam, arusnya juga cukup deras. Aneh, kok selama ini Kanjeng Sultan Agung tak tahu keberadaan sungai ini, ya?”

Saat ia sibuk berbicara sendiri, tiba-tiba dari arah hulu datanglah banjir bandang yang sangat besar. Banjir itu tiba dengan sangat cepat. Ki Kerti Pejok dan Kyai Dwipangga bahkan tak menyadarinya.

Dalam sekejap, mereka terhempas dan terbawa arus. “Tolong...tolonggg...,” teriak Ki Kerti Pejok. Tapi tak ada yang mendengar. Sungguh menyedihkan nasib Ki Kerti Pejok dan Kyai Dwipangga. Mereka terseret arus dan hanyut hingga ke Laut Selatan.

Sungguh sangat disayangkan, mereka binasa dalam keganasan banjir bandang itu. Ki Kerti Pejok tak tahu bahwa selama ini Sultan Agung memang melarang para abdinya memandikan gajah di hilir sungai. Karena ia tahu ancaman sanggup tiba sewaktu-waktu di sana. Ki Sapa Wira berduka. Ia sangat sedih alasannya kehilangan adik ipar dan gajah kesayangannya.

Untuk mengenang insiden itu, Sultan Agung menamakan sungai itu Kali Gajah Wong. Kali berarti sungai, gajah wong berarti gajah dan orang. Kali Gajah Wong ini terletak di sebelah timur Kota Yogyakarta.
Sumber: http://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-yogyakarta-dongeng-candi-prambanan/

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 93, 94

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan teks dongeng di atas.
1. Siapa saja tokoh pada dongeng di atas?
2. Adakah tokoh antagonis dan protagonis pada cerita? Siapakah tokoh itu?

Alternatif Jawaban :
1. Tokoh-tokoh pada dongeng Kali Gajah Wong yaitu Ki Sapa Wira, Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok, dan Sultan Agung.

2. Tokoh-tokoh yang diceritakan dalam dongeng merupakan tokoh protagonis, yaitu Ki Sapa Wira, Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok, dan Sultan Agung. Semua tokoh tersebut tidak mengatakan sifat buruk. Jadi, dalam dongeng tersebut tidak terdapat tokoh antagonis.

Ayo Renungkan
Apa yang kau pelajari pada hari ini? Kegiatan apa yang paling menyenangkan bagi kamu? Tuliskan dalam kolom berikut.

Kerja Sama dengan Orang Tua
Apa saja keunikan kawasan tempat tinggalmu. Diskusikan bersama anggota keluargamu. Kemudian, tuliskan pada tempat berikut.

Demikianlah postingan bahan tentang Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 87, 88, 89, 90, 93, 94 - Pembelajaran Kelas 4 Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Subtema 2 Keunikan Daerah Tempat Tinggalku Pembelajaran 3 dari kami. Semoga sanggup menambah motivasi mencar ilmu dan mempermudah dalam pemahaman materi. Jika ada pertanyaan anda sanggup eksklusif Contact atau sanggup dengan mengisi kolom komentar, Terima kasih.

SHARE THIS