Sunday, 22 March 2020

Kunci Tanggapan Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51

Kunci Jawaban Buku Siswa Tema 8 Kelas 4 Halaman 42, 47, 48, 50, 51 - Pembelajaran Kelas 4 Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Subtema 1 temanya yaitu tentang Lingkungan Tempat Tinggalku dalam pembelajaran 5 ini terdiri dari mata pelajaran PKN, Bahasa Indonesia dan SBDP.

Buku Siswa Kelas 4 SD Tema 8 Subtema 1 ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan rujukan dalam berguru  untuk adik-adik semua. Baiklah pribadi saja kita simak bersama alternatif balasan tematik Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 42-51

Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 5 Halaman 42-51

Keluarga besar Beni berasal dari Medan, Sumatra Utara. Namun, Ayah dan Ibu Beni merantau dan menetap di Jakarta. Ada juga paman Beni yang merantau ke Jambi. Paman Beni berjulukan Tagor. Tahukah kau Pulau Sumatra?
Ayo Mengamati
ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51

1. Lingkarilah letak tempat tinggal paman Tagor di Jambi! Lingkarilah tempat  tinggal keluarga besar Beni di Medan!
2. Carilah gambar peta Indonesia. Kemudian, lingkarilah letak kawasan tempat tinggalmu.

Beni dan keluarga mengunjungi Paman Tagor. Paman Tagor tinggal di Jambi. Rumah Paman Tagor di lingkungan perkotaan. Meskipun di kota, lingkungan rumah Paman Tagor higienis dan asri. Masih banyak pohon di lingkungan tempat tinggal Paman Tagor.

ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51

Paman Tagor tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Anak paman Tagor berjulukan Gultom dan Puspa.
ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51


Ayo Berlatih
Amatilah gambar di atas. Identifikasilah keragaman karakteristik individu pada gambar di atas. Tuliskan akibatnya pada kolom berikut.Pada pembelajaran sebelumnya, kau telah mempelajari perihal keragaman karakteristik individu. Kamu telah mempelajari karakteristik individu yang berupa keragaman fisik dan keragaman kegemaran di lingkungan keluarga. Sekarang, mari kita pelajari keragaman sifat individu? Apa saja sifat individu yang telah kau ketahui? Amatilah gambar-gambar berikut.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 42

Ayo Mengamati
Amatilah gambar berikut. Identifikasilah keragaman sifat individu menurut gambar berikut. Tuliskan jawabanmu di bawah gambar

ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51


Beni bahagia berlibur di rumah Paman Tagor. Paman Tagor mempunyai banyak koleksi buku. Buku-bukunya disimpan di perpustakaan. Beni sering diajak oleh Gultom dan Puspa untuk membaca buku di perpustakaan rumahnya. Mereka sangat bahagia membaca buku cerita. Salah satu buku dongeng yang mereka sukai berjudul Kisah Putri Tangguk. Tahukah kau perihal dongeng tersebut? Bacalah dongeng berikut.
ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51

Ayo Membaca
Kisah Putri Tangguk
ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51


Putri Tangguk tinggal bersama suami dan ketujuh anaknya di kawasan Jambi. Putri Tangguk mempunyai sepetak sawah yang ditanami padi. Anehnya, setiap selesai panen, padinya selalu muncul dan siap untuk dipanen kembali. Bahkan, ketujuh lumbung Putri Tangguk hampir  penuh untuk menampung hasil panennya.

Saat panen terakhir, Putri Tangguk mengajak suami dan semua anaknya ke sawah. Mereka memasukkan hasil panen ke gerobak.

“Panen sudah selesai. Sepertinya, persediaan padi kita sudah cukup untuk beberapa bulan,” kata Putri Tangguk.

Kemudian, mereka mendorong gerobak bersama-sama. Di tengah perjalanan, Putri Tangguk jatuh terpeleset.

“Aduuuuh...,” teriak Putri Tangguk.
“Hati-hati, Bu. Semalam hujan deras. Jalannya menjadi licin,” kata suami Putri Tangguk sambil membantunya berdiri.

“Gara-gara hujan, jalannya licin. Perjalanan ke rumah masih jauh, bisa-bisa saya terjatuh lagi,” gerutu Putri Tangguk.

Putri Tangguk mengambil padi dari gerobaknya. Kemudian, padi ditebar di jalan. Melihat sikap ibunya, si anak sulung pun bertanya.

“Apa yang Ibu lakukan? Mengapa Ibu membuang padi itu ke jalan?”
“Ibu tidak membuang padi. Padi ini Ibu gunakan sebagai pengganti pasir. Ibu menebarnya biar jalan ini tidak licin lagi,” jawab Putri Tangguk.

”Istriku, bukankah padi itu untuk kita makan? Tidak baik rasanya bila membuang-buang makanan,” pesan yang tersirat suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk tidak mengindahkan pesan yang tersirat suaminya. Bahkan, Putri Tangguk membantahnya.

”Masa bodoh. Bukankah padi kita sudah banyak. Apa kau mau saya terjatuh lagi dan tulangku patah?” bantah Putri Tangguk sambil terus menebar padi ke jalan.

Setelah panen terakhir, Putri Tangguk tidak pernah kembali ke sawah. Ia berada di rumah untuk merawat ketujuh anaknya. Suatu malam anak bungsu Putri Tangguk merengek alasannya lapar. Akhirnya, Putri Tangguk ke dapur untuk mengambil nasi. Alangkah terkejutnya
ketika ia mendapati pancinya kosong.

”Mengapa panci ini kosong? Bukankah tadi masih tersisa sedikit nasi?” tanya Putri Tangguk dalam hati.

Karena si bungsu terus merengek, Putri Tangguk pun memutuskan untuk menanak nasi. Namun, Putri Tangguk kembali terkejut ketika mendapati beras yang ia simpan dalam kaleng juga menghilang.

”Ke mana perginya beras itu? Aku ingat masih banyak beras di sini sebelumnya. Jangan-jangan ada orang yang mencurinya,” kata Putri Tangguk.

Kemudian, Putri Tangguk membujuk anak bungsunya untuk tidur. Besok ia berencana untuk menumbuk padi yang disimpan di lumbungnya.

Pagi harinya Putri Tangguk terkejut mendengar teriakan suaminya. “Istriku...istriku...cepat kemari,” teriak suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk segera berlari menemui suaminya. Ia menghampiri suaminya yang berada di depan pintu lumbung. Ia pun bertanya kepada suaminya.

“Ada apa suamiku? “ tanya Putri Tangguk dengan cemas.Aku tidak tahu, istriku. Lumbung ini sudah kosong ketika saya membukanya, “ jawab suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk dan suaminya bergegas menyidik lumbung yang lain. Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati ketujuh lumbungnya telah kosong. Putri Tangguk pun menangis.

“Apa yang terjadi padaku? Tadi malam nasi dan beras hilang. Sekarang padi di lumbung pun juga ikut menghilang,” jerit Putri Tangguk.

“Jangan cemas, istriku. Bukankah kita masih mempunyai sawah. Besok kita ke sawah. Siapa tahu padinya telah menguning,” hibur suami Putri Tangguk.

Keesokan paginya Putri Tangguk mengikuti suaminya ke sawah dengan cemas. Setibanya di sawah, tangis Putri Tangguk semakin keras alasannya mendapati sawahnya telah bermetamorfosis semak belukar.

Putri Tangguk menagis seharian. Bahkan, ia tidak mau pulang dan menunggui sawahnya sampai tertidur. Dalam mimpinya, Putri Tangguk didatangi segerombolan padi yang sanggup berbicara.

“Hai, Putri Tangguk. Inilah buah dari kesombonganmu. Masih ingatkah engkau ketika membuang kami ke jalan?” tanya padi-padi itu.

“Kau telah menghina kami. Kau telah mengakibatkan kami pasir untuk bantalan jalanmu. Kami ini dipanen untuk dimakan, bukan untuk dibuang sembarangan. Dengan membuang kami, berarti kau tidak membutuhkan kami untuk makananmu,” kata padi-padi itu lagi.

Putri Tangguk hanya sanggup membisu dan tidak menjawab. Ia meratapi kebodohannya. Ia pun memohon maaf kepada padi-padi itu.

“Tak bisakah kalian memaafkanku? Aku telah meratapi perbuatanku,” kata Putri Tangguk sambil menangis.

“Sekarang kau dan keluargamu harus bekerja keras. Bersihkan sawah ini, bajaklah, kemudian tanamlah kami kembali. Setelah tiga bulan, barulah kalian sanggup memanen kami kembali,” jawab padi-padi itu.

Ketika Putri Tangguk ingin menjawab, ia tersentak bangkit dari tidurnya. Putri Tangguk pun kembali pulang. Kemudian, ia menceritakan mimpinya kepada suaminya. Keesokan harinya keluarga Putri Tangguk bergotong royong membersihkan sawah dan menanam padi. Ia dan
keluarganya merawat sawah dan menjaga padinya dengan baik. Mereka menunggu dengan sabar sampai padi yang mereka tanam siap dipanen. Putri Tangguk juga berjanji tidak akan menyia-nyiakan sebutir padi pun hasil panen dari sawahnya.
Disadur dari Kisah Putri Tangguk, http://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-jambi-cerita-daerah-jambi-terbaik/.

Dalam dongeng terdapat tokoh yang mempunyai sifat baik hati. Tokoh menyerupai itu disebut protagonis. Ada pula tokoh yang mempunyai sifat jahat. Tokoh bersifat jahat disebut antagonis. Tahukah kau siapa tokoh protagonis dan tokoh antagonis pada dongeng di atas? Ayo, lakukan aktivitas berikut.
Tokoh protagonis :  tokoh yang mempunyai sifat baik hati.
Tokoh antagonis :  tokoh yang mempunyai sifat jahat.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 47, 48

Ayo Berlatih
Jawablah pertanyaan berikut menurut dongeng berjudul Kisah Putri Tangguk
1. Apa jenis dongeng fiksi berjudul Kisah Putri Tangguk?
2. Siapa tokoh dalam dongeng berjudul Kisah Putri Tangguk?
3. Siapa tokoh utama dan tokoh aksesori dalam dongeng di depan?
4. Siapa tokoh protagonis dalam dongeng di depan? Jelaskan alasanmu.
5. Siapa tokoh antagonis dalam dongeng di depan? Jelaskan alasanmu.

Alternatif Jawaban :
1. Cerita berjudul Kisah Putri Tangguk termasuk dalam dongeng rakyat, yaitu legenda.

2. Tokoh dalam dongeng berjudul Kisah Putri Tangguk, yaitu Putri Tangguk, Suami Putri Tangguk,dan Si sulung anak putri Tangguk.

3. Berikut tokoh utama dan tokoh aksesori dalam dongeng berjudul Kisah Putri Tangguk :
a. Tokoh utama dalam dongeng berjudul Kisah Putri Tangguk, yaitu putri Tangguk dan Suami Putri Tangguk.
b. Tokoh aksesori dalam dongeng berjudul Kisah Putri Tangguk, yaitu Si sulung.

4. Tokoh protagonis dalam dongeng berjudul Kisah Putri Tangguk yaitu Suami Putri Tangguk dan Si Bungsu.
Alasanya, tokoh tersebut bersifat baik. Mereka mau mengingatkan Putri Tangguk untuk tidak membuang-buang padi.

5. Tokoh antagonis dalam dongeng berjudul Kisah Putri Tangguk yaitu Putri Tangguk.
Alasannya, tokoh tersebut bersifat jahat. Ia membuang-buang padi. Padi harusnya untuk materi menciptakan nasi dan di makan bukan dibuang

Saat membaca di perpustakaan rumah, Gultom dan Puspa bercerita kepada Beni. Mereka menceritakan perihal kebiasaan ayah mereka. Paman Tagor dulu suka menggendong Gultom dan Puspa sambil menyanyikan lagu. Lagu yang dinyanyikan Paman Tagor berjudul ”Injit-Injit Semut”. Lagu tersebut merupakan lagu dari Jambi. Tahukah kalian perihal lagu tersebut? Ayo, nyanyikan bersamasama.

Ayo Bernyanyi
Nyanyikan lagu ”Injit-Injit Semut” bersama sobat satu kelas. Perhatikan terlebih dahulu cara gurumu menyanyikan lagu tersebut dengan benar.
ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51

ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51

Bernyanyi dengan baik membutuhkan teknik menyerupai intonasi dan tempo. Intonasi merupakan cara bernyayi mencapai ketepatan bunyi tiap nada. Bunyi nada yang sempurna akan menghasilkan bunyi yang tidak sumbang dan lezat didengar. Untuk mendapat intonasi yang baik kau sanggup menyanyikan nada-nada berikut secara berulang tanpa mengandalkan otot-otot leher dan berteriak. Nada-nada tersebut sanggup dinyanyikan dengan tempo lambat, sedang, dan cepat.
ini sudah kaka sertakan lengkap dengan alternatif balasan sehingga sanggup dijadikan referen Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51

Kecepatan lagu diukur dengan alat pengukur yang disebut Metronome Maelzel atau disingkat MM. Metronome Maelzel ini akan menunjukkan petunjuk seberapa cepat atau lambatnya lagu dinyanyikan. Sebagai pola lagu “Timang-Timang Anakku Sayang” ditulis dengan tempo andante. Kecepatan tempo  andante72-76 MM, artinya lagu harus dinyanyikan dalam kecepatan
72-76 ketukan yang tetap dalam waktu satu menit. MM 72-76 termasuk tempo sedang.
Tempo lagu dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a.  tempo lambat, pola lento= lambat (56-58 MM) ;
b.  tempo sedang, pola andante= menyerupai orang berjalan (72-76 MM);
c.  tempo cepat, pola allegro= cepat, hidup, dan riang (132-138 MM)

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 50, 51

Ayo Berlatih
1. Amatilah teks lagu “Injit-Injit Semut”. Identifikasi tinggi rendah nada dari notasi angka lagu di depan. Apa yang kau temukan? Buatlah garis melodi pada syair yang kau tulis.
Alternatif Jawaban :
Ada nada rendah, sedang dan tinggi. Pada nada rendah terdapat tanda titik dibawah setiap notasi angka dan tanda titik diatas setiap angka membuktikan bahwa notasi tersebut tinggi

2. Sekarang giliranmu mempelajari lagu tersebut. Dengarkan klarifikasi guru. Bersama dengan kelompokmu, nyanyikan lagu “Injit-Injit Semut” dengan tempo dan tinggi rendah nada yang tepat. Simaklah ketika kelompok lain menyanyikan lagu tersebut!

3.Apa yang kau rasakan ketika menyanyikan lagu tersebut? Jelaskan jawabanmu!
Alternatif Jawaban : Senang alasannya gres tau lagu injit-injit semut

4. Jelaskan tempo dan tinggi rendah nada dalam lagu tersebut!
Alternatif Jawaban : Tempo= 90 . 4/4 agak cepat

5. Apa saja lagu daerahmu? Tuliskan judul dan makna lagu tersebut!
Alternatif Jawaban : 
Manuk Dadali
Cipt. Sambas Mangundikarta
Makna: Lagu Manuk Dadali yaitu salah sebagai salah satu lagu yang berbahasa sunda berasal dari provinsi Jawa Barat yang arti dalam bahasa Indonesianya yaitu Burung Garuda.
Lagu manuk dadali di ciptakan oleh Sambas Mangundikarta, yaitu seorang laki-laki kelahiran Bandung, 21 September 1926. Beliau ini yaitu merupakan penulis lagu berbahasa sunda.

Ayo Renungkan
Apa yang telah kau pelajari hari ini?
Apa keragaman sifat yang ada dalam keluargamu?
Apa manfaat keragaman sifat dalam keluargamu?

Kerja Sama dengan Orang Tua
Pada Pembelajaran 2 kau sudah mencatat syair lagu kawasan yang dinyanyikan oleh orang tuamu. Sekarang, mintalah kepada orang tuamu untuk mengajarimu menyanyikan lagu daerahmu.

Demikianlah postingan materi tentang Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 42, 47, 48, 50, 51 - Pembelajaran Kelas 4 Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran 5  dari kami. Semoga sanggup menambah motivasi berguru dan mempermudah dalam pemahaman materi. Jika ada pertanyaan anda sanggup pribadi Contact atau sanggup dengan mengisi kolom komentar, Terima kasih.

SHARE THIS